MEMECAHKAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN
PENDEKATAN SISTEM DALAM MEMECAHKAN MASALAH DAN MEMBUAT
KEPUTUSAN
Tiga jenis
usaha pendekatan sistematis untuk pecahan masalah :
1. Persiapan
Manajer
memandang perusahaan sebagai suatu sistem dengan memahami lingkungan perusahaan
dan mengidentifikasi subsistem-subsistem dalam perusahaan.
2. Definisi
Manajer
bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian sistem
menurut suatu urutan tertentu.
3. Solusi
Manajer
mengidentifikasi berbagai solusi altenatif, mengevaluasi, memilih yang terbaik,
menerapkannya dan membuat tindak lanjut utk memastikan bahwa solusi itu
berjalan sebagaimana mestinya.
q PEMAHAMAN
DASAR PEMECAHAN MASALAH DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN
- Masalah adalah suatu kondisi yg memiliki potensi utk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar bisa.
- Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya.
- Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya.
- Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan.
- Pengambilan keputusan adl tindakan memilih strategi atau aksi yg manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tsb.
- Salah satu kunci pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan.
- Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasi tiap alternatif.
Evaluasi ini
harus mempertimbangkan berbagai kendala
1. Kendala
intern dapat berupa SD yg terbatas, seperti kurangnya bahan baku,
modal kerja, SDM yg kurang memenuhi syarat, dll.
2. Kendala
lingkungan dapat
berupa tekanan dari berbagai elemen lingkungan, seperti pemerintah atau pesaing
untuk bertindak menurut cara tertentu.
STRUKTUR
MASALAH
1. Masalah
terstruktur terdiri
elemen-elemen dan hubungan-hubungan antar elemen yang semuanya dipahami oleh
pemecah masalah.
2. Masalah
tak terstruktur berisikan
elemen-elemen atau hubungan-hubungan antar elemen yang tidak dipahami oleh
pemecah masalah.
3. Masalah
semi-terstruktur adalah
masalah yang berisi sebagian elemen – elemen atau hubungan yang dimengerti oleh
pemecah masalah.
PENDEKATAN
SISTEM
| Proses
pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey
yang mengidentifikasi 3 seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan
masalah suatu kontroversi secara memadai yaitu:
1. Mengenali
kontroversi
2. Menimbang
klaim alternatif
3. Membentuk
penilaian
| Kerangka
kerja yang dianjurkan untuk penggunaan komputer dikenal sebagai pendekatan
sistem . Serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan
bahwa masalah itu pertama-tama dipahami, solusi alternatif dipertimbangkan, dan
solusi yang dipilih bekerja.
TAHAPAN
PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM
CBIS dapat
digunakan sebagai sistem dukungan (support systems) saat menerapkan
pendekatan sistem.
1. Usaha
persiapan
3 langkah
persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan, karena ketiganya
bersama-sama menghasilkan kerangka pikir yang diinginkan untuk mengenai
masalah.
a) Memandang
perusahaan sebagai suatu sistem
b) Mengenal
sistem lingkungan
c) Mengidentifikasikan
subsistem-subsistem perusahaan
2. Usaha
definisi
Usaha
definisi mencakup pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah ada atau akan ada
(identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya utk mencari solusi
(pemahaman masalah)
a) Bergerak
dari tingkat sistem ke subsistem
b) Menganalisis
bagian sistem dalam suatu urutan tertentu
3. Usaha
pemecahan
Usaha
pemecahan meliputi pertimbangan berbagai alternatif yang layak (feasible),
pemilihan alternatif terbaik, dan penerapannya.
FAKTOR
MANUSIA YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
Tiap manajer
memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka mempengaruhi bagaimana
mereka terlibat dalam merasakan masalah, mengumpulkan informasi, dan
menggunakan informasi.
¨ Merasakan
masalah (problem solving styles)
Manajer dpt
dibagi dlm 3 kategori dasar dlm hal gaya merasakan masalah mereka,
yaitu bagaimana mereka menghadapi masalah.
Penghindar
masalah (problem
avoider), manajer mengambil sikap positif & menganggap semua baik-baik
saja. Ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan
informasiatau menghindarinya sepanjang perencanaan.
Pemecah
masalah (problem
solver), manajer ini tidak mencari masalah juga tidak menghalanginya. Jika
timbul suatu masalah, masalah tersebut dipecahkan.
Pencari
masalah (problem
seeker), manajer ini menikmati pemecahan masalah dan mencarinya.
¨ Mengumpulkan
informasi (information-gathering styles)
Manajer dpt
menunjukkan salah satu dari 2 gaya mengumpulkan informasi atau
sikap thd total volume informasi yg tersedia :
ü Gaya
teratur (preceptive style), manajer jenis ini mengikuti
management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan
dengan area minatnya.
ü Gaya
menerima (receptive style), manajer jenis ini ingin melihat semuanya,
kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain
dalam organisasi.
¨ Menggunakan
informasi (information-using styles)
Manajer juga
cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan informasi,
yaitu cara-cara menggunakan informasi untuk memecahkan suatu masalah.
Gaya
sistematik (systematic style), manajer memberi perhatian khusus untuk
mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan, misalnya pendekatan sistem.
Gaya
intuitif (intuitive style), manajer tidak lebih menyukai suatu metode
tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.
Manajer
terlibat dalam pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan yang efektif dan
efisien. Sistem Konseptual adalah suatu sistem pemecahan masalah yang terdiri
dari manajer, informasi dan standar. 2 elemen lain masuk dalam proses perubahan
masalah menjadi solusi (solusi alternatif dan kendala).
PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMECAHAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN).
A. Pemecahan
masalah
Pentingnya
pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi
pada konsekuensinya. Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi/
aksi yang diyakini manajer akan memberikan solusi terbaik atas masalah
tersebut. Salah satunya kunci pemecahan masalah adalah mengidentifikasikan
berbagai alternatif keputusan.
B.
Pendekatan system
Proses
pemecahan masalah secara sistematis bermulai dari John dewey, seorang profesor
filosofi dari colombia university. Ia mengidenfikasikan tiga seri penelitian
yang terlibat dalam memecahkan suatu kontroversi secara memadai.
1. Mengenali
kontroversi
2. Menimbang
klaim alternative
3. Membentuk
penilaian
Serangkaian
langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa maslah itu pertama-tama
dipahami ,solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.
Langkah-langkahnya adalah sbb:
Langkah-langkahnya adalah sbb:
1. Usaha
persiapan = mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan
orientasi sistem.
2. Usaha
definisi = mencakup mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan dan kemudian
memahaminya.
3. Usaha
solusi = mencakup mengidentifikasi berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya,
memilih satu yang tampak terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat
menindaklanjuti untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.
C. Upaya
persiapan
1) Memendang
perusahaan sebagai suatu sistem. Mampu melihat perusahaan anda sebagai suatu
sistem.
2) Mengenal
sistem lingkungan. Hubungan perusahaan dengan lingkungan juga penting.
3) Mengidentifikasi
subsistem-subsistem perusahaan
4) Subsistem-subsistem
utama perusahaan juga perlu diidentifikasi, dan subsistem tersebut dapat
mengambil beberapa bentuk.
D. Upaya
definisi
upaya
definisi pertama-tama mencakup kesadaran bahwa suatu masalah ada atau tidak ada
(identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya untuk mencari solusi
(pemahaman masalah).
Upaya
definisi mencakup dua langkah:
1. 1.
Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
Ketika
manajer berusaha memahami masalah, analis mulai dengan sistem yang menjadi
tanggung jawab manajer. Sistem itu dapat berupa perusahaan atau slah satu
unitnya. Anais kemudian bergerak menuruni hirarki sistem, tingkat demi tingkat.
1. 2.
Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu.
Elemen satu
= mengevaluasi standar. Standar kinerja untuk suatu sistem biasanya dinyatakan
dalam bentuk rencana,anggaran, dan kuota.
• Standar
harus sah
• Standar
harus realistis
• Standar
harus dimengerti
• Standar
harus terukur
Ø Elemen
dua = membandingkan output sistem dengan standar. Setelah manajer puas dengan
standar tersebut, ia kemudian mengevaluasi output sistem dengan
membandingkannya dengan standar.
Elemen tiga = mengevaluasi manajemen. Suatu penilaian kritis dilakukan atas manajemen sistem dan struktur organisasi.
Elemen tiga = mengevaluasi manajemen. Suatu penilaian kritis dilakukan atas manajemen sistem dan struktur organisasi.
Elemen empat
= mengevaluasi pengolahan informasi. Kebutuhan itu harus diidentifikasi dan
suatu sistem informasi yang memadai harus dirancang dan diterapakan.
Elemen lima
= mengevaluasi input dan sumber daya input. Bila tingkat analisis sistem ini
tercapai, sistem konseptual tidak lagi merupakan persoalan, dan permasalahan
ada pada sistem fisik.
Elemen enam
= mengevaluasi proses transformasi. Prosedur dan praktek yang tidak efisien
mungkin menyebabkan kesukaran dalam mengubah input menjadi output.
Ø Elemen
tujuh = mengevaluasi sumber daya output. Elemen masalah (dalam hal ini,
manajemen ) harus dimengerti segera setelah teridentifikasi. Hakikat
kekurangmampuan manajemen harus ditelusuri. Salah satu tugas yang paling
pentign dihadapi oleh manajer adalah definisi masalah.
E. Upaya
pemecahan
1. 1.
Mengidentifikasi berbagai alternatif solusi. Manajer mengidentifikasi
bermacam-macam cara untuk memecahkan permasalahan yang sama.
1. 2.
Mengevaluasi berbagai alternatif solusi. Semua alternatif harus di evaluasi
dengan menggunakan kriteria evaluasi yang sama, yang mengukur seberapa baik
suatu alternatif dapat memecahkan masalah.
1. 3.
Memilih solusi terbaik. Perlu memilih satu alternatif yang tampak paling baik.
1. 4.
Menerapkan solusi. Masalah tidak akan terpecahkan hanya dengan memilih solusi
terbaik.
1. 5.
Menindaklanjuti untuk memastikan bahwa solusi itu efektif. Manajer harus tetap
mengatasi situasi untuk memastikan bahwa solusi mencapai kinerja yang
direncanakan.
F. Menelaah
pendekatan system.
Manajer
mengembangkan keahlian integrasi ini melalui pengalaman. Titik awal yang baik
adalah upaya persiapan yang harus dilakukan manajer sebelum pemecahan masalah
dimulai.
G.
Faktor-faktor pribadi yang mempengaruhi pemecahan masalah
Tiap manajer
memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka mempengaruhi bagaimana
mereka terlibat dalam memecahkan masalah, mengumpulkan informasi, dan
menggunakan informasi.
Merasakan
masalah
Ada tiga
kategori dasar dalam hal gaya merasakan masalah (problem sensing styles)
mereka, yaitu :
i. Penghindar
masalah (problem avoider). Manajer ini mengambil sikap positif dan menganggap
bahwa semua baik-baik saja.
ii. Pemecah
masalah (problem solver). Manajer ini tidak mencari masalah juga dan juga tidak
menghalanginya. Jika timbul masalah, masalah tersebut dipecahkan.
iii. Pencari
masalah (problem seeker). manajer ini menikmati pemecahan masalah dan
mencarinya.
Mengumpulkan
informasi. Para manajer dapat menunjukkan salah satu dari dua gaya mengumpulkan
informasi atau sikap terhadap total volume informasi yang tersedia bagi mereka
• Gaya
teratur (preceptive style). Manajer jenis ini mengikuti manajemen by exeption
dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan bidang minatnya.
• Gaya
menerima (receptive style). Manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian
menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain dalam
organisasi.
Menggunakan
informasi.
Manajer juga
cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan informasi
(information using style) :
Gaya
sistematis (systematic style). Manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti
suatu metode yang telah ditetapkan..
Gaya
intuitif (intuitive style). Manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu
tetapi menyesuiakan dengan situas. Sumber dari buku. Raymon mcleod Judul :
sistem informasi manajemen Edisi tujuh jilid dua.
Pengertian Perencanaan dan Pengawasan
1.
PERENCANAAN.
Menurut
G.R.Terry unsur manajemen ada 4: POAC. Perencanaan pengawasan merupakan unsur
manajemen. Perencanaan adalah : Keputusan untuk waktu yang akan datang, apa
yang akan dilakukan, kapan dilakukan dan siapa yang akan melakuakan. Unsur
administrasi ada 7 yaitu:
- Organisasi adalah : Kumpulan orang yang saling kerjasama dan mempunyai tujuan yang sama.
- Manajemen adalah : Pengaturan orang-orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
- Keuangan.
- Kepimpinan adalah :Kemampuan seseorang untuk mengerakkan orang lain untuk berkerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
- Humas.
- Perbekalan.
- Tata usaha.
Organisasi
terbagi atas 2:
- Statis.
- Dinamis.
Ada suatu
target yang akan dicapai yaitu program. Didalam suatu perencanaana ada 5 w dan
1h yaitu:- What, where, who, when. why. 3 kegiatan yang
dilakuakn didalam perencanaan yaitu:
- Kegiatan pokok apa yang akan dilakuakn secara langsung dikerjakan pada pencapaian tujuan yang akan dicapai.
- Kegiatan yang menunjang aktivitas yang mendukung tujuan teersebut.
- Kegiatan Veterial : kegiatan yang tidak menunjang tetapi tidak sering dihindarkan yaitu: ppl dan pkl.
-What :
- Apa yang akan dilakuakan atau dikerjakan.
- Dana sumber yang didapat.
- Dana apa yang akan dihubungkan.
- Sdm.
- Sarana dan prasarana agar tercapai.
-Where:
- Dimana kita melakukan kegiatan.
- Berpegang kepada aspekbilitas ( kemampuan untuk menyelesaiakan diri ).
- Tersedianya tenaga kerja yang memenuhi berbagai persyaratan guna menjamin kelancaran tugas.
-When:
- Kapan kita melakukan tugas.
- Kemampuan untuk mengelola waktu.
- Memilih waktu yang tepat untuk mengisi waktu yang luang.
-Who :
- Menganalisis kebutuhan tenaga kerja baik kuantitatif maupun kwlalitatif.
- Pola pembinaan karier.
- Kebijaksanaan didalam pengolahan dan pengajian.
- Metode dan teknik tentang pengadaan tenaga kerja yang akan dilaksanakan.
-Why:
- Rencana itu harus mempermudah suatu pekerjaan sehingga mudah dilaksanakan.
- Rencana itu harus mempunyai rincian yang cermat.
Perencanan
bukan merupakn suatu tindakan melainkan suatu proses. Suatu proses yang masih
mempuyai suatu tindakan –tindakan untuk menuju suatu tujuan. Tidak dibatasi
atas startegi yang akan dilakukan sebelum diambil suatu keputusan karena bisa
saja terjadi perubahan. Contoh: GBHN. Kebijakasanan untuk mencapai tujuan. Ada
2 komponen dalam perencanaan :
- Perencanan pesimis. Perencanaan yang tidak dapat dilaksanakn.
- Perencanan optimis. Terlaksana.
Definisi dan
unsur-unsur perencanaan:
- Garth N.Jone. perencanaan adalah : Suatu proses pemilihan dan pengembanngan dari pada tindakn yang paling baik untuk pencapaian tugas.
- M.Farland. perencanan adalah : Suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan mengunakan sebagian pengaruhnya untuk mengubag dari pada wewenangnya.
Bagian atau
unsur –unsur dari perencanaan:
- Hasil akhir (The ends). Spesifikasi dari tujuan atau sasaran yang akan dicapai dan bilamana kit akan mencapai.
- Alat-alat yaitu : Pemilihan dari kebijaksaan,startegi, prosedur, dan prakteknya.
- Sumber yaitu: Meliputi kwantitas mendapatakn dan mengalokasiakn bermacam macam sumber antara lain tenaga kerja keuangan.
- Pelakasanan.
- Pengawasan.
Didalam
perencanan ada beberapa tipe:
- Rencana-rencana strategi plans yaitu: perencanan yang dirancang untuk mrmenuhi tujuan organisasi yang mengimplemasikan misi yang memberikan alasan yang khas pada orang.
- Perencanan operasional yaitu: perencanan yang menguraiakan secara lebih terperinci bagaimana rencana startegi akan tercapai.
Langkah-langkah
dalam penyusunan perencanaan:
- Menentukan misi dan tujuan. Perumusan misi dipengaruhi oleh nilai-nilai.
- Pengembangan profil perusahan dan biasanyan mencerminkan keadaan internal dan kemampaun seseorang atau perusahan.
- Analisa lingkungan external.Mengidentifikasi cara-cara dalam hal perubahan internal, politik, ekonomi, sosbud, dan teknologi secara tidak langsung mempengaruhi organisasi. Identifikasi dan analisis lingkungan ekternal dapat dilakuakn dengan berbagai metode permalaan
Proses
perencanan stategi formal:
- 1. Pemahaman dan perumusan masalah. Untuk mempermudah manager untuk mengidenfikasi maka pertama kali :
- Adakan dulu uji coba secara sistematis hubungan sebab akibat.
- Carilah penyimpangan dan perubahan dari yang normal.
- Konsultasi atau tanya jawab pada perusahan .
- 2. Pengumpulan dan analisa data yang relevan.
Pertama
sekali manager harus mengumpulkan data apa yang diperlukan untuk memutuskan
keputusan apa yang tepat untuk mendapatkan informasi yang tepat.
- Pengembangan alternatif.
Kecendrungan
untuk menerima alternatif keputusan yang pertma kali flexible sering mengidarkan
pencapaian yang terbaik untuk masalah lainya. Pengembangan sejumalh alternatif
memungkinkan manager menolak kecendrungan utuk membuat keputusanyang efektif.
- Evaluasi alternatif.
Utuk menilai
efektifitas ada 2 kriteria :
- Apakah alternatif realistik bila dihubungkan dengan tujuan dan sdm organisasi seberapa baik alternatif akan membantu pemecahan masalah.
- Apakah alternatif yang diberikan sudah merupakan alternatif terbaik.
Rencana –
rencana operasioanal ada 2 Yaitu:
- Rencana tunggal (Single use plan)
Ialah :
Menentukan langkah kegiatan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi
setempat dan selesai apa bila sasaran sudah tercapai (hanya satu kali pakai)
Tipe – tipe
rencana tunggal ada 3 yaitu:
a) Program
yaitu : Serangkaian kegiatan yang mencakup luas yang dapat lihat didalamnya
seperti langkah –langkah pokok untuk mencapai tujuan. Satuan program organisasi
yang bertanggungjawab terhadap kegiatan urutan waktu dan untuk setiap tahap.
b) Proyek
adalah: Rencana yang sekali pakai yang merupakan bagian terpisah dari program.
Proyek merupakan alat dari proyek yang efektif yang mempunyai ruang lingup
terbatas.
c) Anggaran
adalah: Laporan sumber daya keuangan yang disusun untuk kegiatan –kegiatan
tertentu dalam jangka waktu tertentu..
- Rencana – rencana tetap.
Yaitu:Pendekatan
–pendekatan yang standart untuk penangaan situasi –situasi yang dapat
dppikirkan dan terjadi secara berulang-ulang.Wujud dari rencana tetap adalah:
- Kebijaksanan adalah: Pedoman untuk mengambil keputusan. Kebijakasanan batas dari penganbilan keputusan membuat keputusan apa yang diambil oleh seorang manajer.
- Prosedur adalah: Proses untuk diketahui apa yang akan dilakukan dengan demikian langkah –langkah itu menjadi suatu yang rutin dan tugas dari pada adm yang bertujuan untuk menyerderhanakan supaya tidak berbelit-belit.
- Aturan atau rulls adalah: Pernyataan atau ketetentuan bahwa suatu kegiatan tertentu tidak boleh dilakukan dalam melaksanakan aturan para anggota organisasi tidak mempunyai pilihan melainkan aturan tersendiri.
Kebaiakan
rencana-rancana dari startegi:
- Memberikan pedoman yang konsisten bagi kegiatan organisasi.
- Membantu para manajer dlam pengambilan keputusan.
- Meminumkan kesalan karena sasaran dan tujuan dengan cepat dan tepat.
Kelemahan
dari rencana Stategi:
- Memerlukan investasi waktu yang cukup lama dan biaya serta orang yang cukup besar.
- Cendrung membatasi organisasi hanya terdapat pilihan yang paling rasioanaldan bebas resiko.
Hambatan-hambatan
dalam pembuatan rencana –rencana yang efektif:
- Kurangnya pengetahuan dalam berorganisasi.
- Kurangnya peb\getahuan lingkungan.
- Ketidakmampuan terhadap peramalan efektif.
- Kesulitan dari biaya.
- Takut gagal.
- Pengunaan dari SDM.
2.PENGAWASAN
Pengawasan
adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang
dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang
telah ditetapkan tersebut.Controlling is the process of measuring performance
and taking action to ensure desired results. (Schermerhorn,2002)
Pengawasan
adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai
dengan apa yang telah direncanakan . the process of ensuring that actual
activities conform the planned activities. (Stoner,Freeman,&Gilbert,1995)
Pengawasan
adalah: Proses
pengamatan dari berbagai organisasi bahwa semua kegiatan yang dicapai dengan
rencan selanjutnya. Sasaran pengawasan itu adalah untuk menunjukan kelemahan
dan kesalahan dengan maksud untuk memperbaikinya dan mencegah aga tidak
terulang kembali.Dalam pengawasan pendekatan tidak hanya dilakuakan secara
taknik dan mekanistik tetapi digabungkan dengan pendekatan kepribadian dan
pendekatan keprilakuan agar terjadi proses pengawasan yang mendapatkan hasi
sesuai dengan harapan setiap organisasi.Ada beberapa hak yang bersipat fundamental
supay pengawasan sesuai dengan rencana yaitu:
- Berorientasi kepada Efisensi.
- Berorientasi kepada Efektifitas.
- Berorientasi kepada Produktifitas.
- Pengawasan dilakukan pada saat kegiatan berlangsung.
- Pengawasan dilakukan karena sikap manusia yang tidak terlepas dari kesalahan.
- Pengawasan dilakukan sesuai dengan proses dasar pengawasan yang harus diketahui dan ditaati.
Jenis-jenis
pengawasan.
- Pengawasan dari dalam adalah: Pengawasan yang dilakuakan oleh aparat atau unit dari organisasi itu sendiri yang dibertundak atas nama pimpinan atau organisasi.
- Pengawasan dari ektern adalah: Pengawasan yang dilakukan oleh organisasi yang dibentuk dari luar organisasi dan bertindak untuk organisasi itu sendiri atau pimpinan dan biasanya permintaan oleh perusahaan.
- Pengawasan prepentif adalah: Pengawasan yang dilakukan sebelum kegiatan dilaksanakan atau dikerjakan yang bertujuan untuk mencegah kesalan yang terjadi.
- Pengawasan represif adalah: Pengawasan yang dilakuakan pad saat kegiatan itu sudah berlangsung yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan pekrejaan.
Beberapa
kegiatan sistem dalam pelaksanan Represif.
1.Sistem
Komperatif.
- Mempelajari laporan kemajuan dari pelaksanan pekerjaan dan dibandingkan jadwal rencana pelaksanaan.
- Membandingkan laporan –laporan hasil pelaksanan pekerjaan dengan rencana yang telah diputuskan sebelumnya.
- Adakah analisa terhadap perbedaan tersebut factor yang mempengaruhi.
- Buatlah penilaian.
- Buatlah keputusan terhadap usulan perbaikakannya maupun penyermpurnaan.
2.Sistem
Preivikatif:
- -Tentukan ketentuan yang berhubungan dengan prosedur pemeriksaan.
- -Buatlah pemerikasaan secara priodik.
- -Pelajari laporan perkembangan dari hasil pelaksanaan.
- -Mengadakan penilaian.
- -Putuskan tindakan untuk membuat suatu keputusan.
3.Sistem
Insepktif adalah: Mengecek
kebenaran dari suatu laporan yang dibuat dari pihak petugas pelaksanaan.
4.Sistem
Investikatif adalah: Sistem yang dilakuakan dengan menitiberatkan terhadap penyelidikan
atau penelitian yang lebih dalam terhadap masalah yang bersifat negatif dan
mengambil keputusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar